PaTaH HaTi
"PaTaH HaTi DaPat BeRLan9Sun6 SeLaMa y9 kAu InginKan Dan Menin66aLkaN LuKa SeLamA y9 KaU TaNtann9aNnYa bUkan Ba6AimaNA KaMu BiZa HiDuP SeTeLah Patah hATI. tEtAPI bAGaiMaNa KaU DaPAt MeMetiK PeLajAraN DaRi KeJadiAn Itu. SeAndAinYA Kau DaPAt BerBiCara Dg HaluS DAn BAhaSa SanTAi TeTApi TidaK mEmiLiki cinTA,MAka CeriTA Dari KAu Tak UbaH sePerTi CAnaNG Y9 GemerinCiNg"
7 komentar:
KEMIRINGAN SUMBU URANUS
Uranus adalah sebuah planet yang sangat aneh. Manakala planet-planet lain di tata surya memiliki sumbu rotasi yang mengarah ke atas bila dilihat dari bidang ekliptika, maka sumbu rotasi Uranus tampak nyaris terletak di bidang ekliptika (kemiringan sumbunga 98o). Hal ini membuat kutub utara dan selatan secara bergantian mengarah ke matahari (setiap 42 tahun). Fakta ini membingungkan para astronom dan ada yang berpendapat bahwa kemiringan sebesar ini disebabkan oleh adanya tumbukan oleh benda langit yang sangat besar sehingga Uranus menjadi memiliki orbit yang seperti sekarang ini. Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa pada saat tata surya masih muda konfigurasi orbit Yupiter dan Saturnus secara bersama-sama memberikan pengaruh pada orbit Uranus sehingga berhasil mendorong sumbu orbit Uranus yang ukurannya lebih kecil dari kedua planet tersebut dan akibatnya Uranus berada dalam keadaannya yang sekarang.
ATMOSFER TITAN
Titan, salah satu satelit Saturnus adalah satu-satunya satelit planet yang memiliki atmosfer. Ukurannya di tata surya hanya dikalahkan Ganymede (salah stu satelit Yupiter), dan massanya 80% lebih besar daripada massa bulan, satelit bumi. Walaupun Mars dan Venus sering disebut sebagai kembaran bumi, atmosfer kedua planet ini sangat berbeda dengan bumi. Atmosfer Mars 100 kali lebih tipis dariapda atmosfer bumi, sedangkan atmosfer Venus 100 kali lebih tebal. Di pihak lain, atmosfer Titan hanya satu setengah kali lebih mampat daripada atmosfer bumi, dan tersusun hampir seluruhnya dari nitrogen (95%). Bagaimana Titan bisa memiliki keadaannya yang seperti ini masih menjadi bahan perdebatan, tetapi setelah para ahli menemukan banyaknya senyawa hidrokarbon di permukaannya mereka lalu berpikir bahwa Titan ini suatu bisa menjadi tempat berevolusinya kehidupan. Meskipun demikian, mereka masih bingung mengenai dari mana datangnya atmosfer Titan ini dan apakah memang betul suatu saat akan ada kehidupan di Titan ini.
PEMANASAN KORONA MATAHARI
Sudah sejak lama para astronom dibingungkan dengan fakta bahwa korona matahari lebih panas dibandingkan dengan permukaannya. Temperatur fotosfer matahari sekitar 6000 kelvin sedangkan temperatur korona matahari mencapai jutaan derajat. Tampak bahwa ini melanggar hukum-hukum fisika.Para astronom yang sudah cukup lama bekerja keras dalam pengamatan matahari dan pembuatan simulasi model atmosfer matahari kemudian mulai mendapatkan gambaran mengenai proses pemanasan korona matahari ini. Mereka kemudian sampai pada simpulan bahwa pemanasan korona matahari berasal dari proses yang melibatkan medan magnet matahari dan di sini ada dua mekanisme yang menyebabkannya, yaitu nanoflare dan pemanasan gelombang (wave heating) yang bekerja secara bersama-sama. Meskipun demikian, sebelum ada pengamatan secara in situ pada daerah korona matahari, hal ini masih menjadi bahan perdebatan. Untuk itu para ahli fisika matahari berencana untuk meluncurkan wahana yang bisa bergerak ke dalam korona matahari, dan wahana ini dinamakan Solar Probe.
DEBU KOMET
Bagaimana debu yang terbentuk dalam temperatur tinggi bisa terdapat di komet yang beku? Komet ini dibentuk di daerah tata surya yang jauh dari matahari, yaitu di daerah Sabuk Kuiper (sekitar orbit Pluto), atau di daerah yang disebut sebagai Awan Oort. Daerah ini kadang-kadang mendapatkan gaya tarik gravitasi dari matahari dan sebagian materinay kemudian bergerak ke arah bidang ekliptika. Ketika bergerak ke matahari, bahan-bahan ini mendapatkan radiasi dari matahari sehingga sebagian dari permukaannya akan menguap dan membentuk ekor yang dinamakan coma. Dari komet-komet ini ada yang jatuh langsung ke matahari, tetapi ada juga yang karena ikut tertarik oleh gravitasi Yupiter menjadi komet periodik seperti komet Halley yang terkenal itu.
Akan tetapi, dalam sebuah ekspedisi yang diluncurkan ke komet Wild-2 oleh misi Stardust milik NASA pada tahun 2004, didapat bahwa karakteristik bulir-bulir debu yang terdapat di permukaan komet ini menunjukkan bahwa mereka terbentuk dalam lingkungan yang memiliki temperatur sangat tinggi. Komet Wild-2 diyakini berasal dari daerah Sabuk Kuiper, tetapi bagaimana bisa butiran-butiran ini bisa terbentuk di daerah yang temperatur lingkungannya lebih dari 1000 K?
Tata surya berevolusi dari sebuah nebula sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dan membentuk sebuah piringan akresi ketika nebula ini sudah dingin. Tampaknya sampel-sampel ini terbentuk di daerah pusat piringan di dekat matahari yang masih muda dan kemudian terlempar ke bagian luar piringan akresi ini, dan akhirnya sampailah di daerah Sabuk Kuiper. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah mekanisme apa yang membuat itu terjadi.
JURANG KUIPER
Sabuk Kuiper adalah daerah di tata surya yang berbentuk cincin yang letaknya berada di luar orbit Neptunus. Sabuk Kuiper ini mirip dengan sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Yupiter dan mengandung jutaan objek batuan dan yang bersifat logam dan massanya 200 kali lebih besar dibandingkan dengan daerah sabuk asteroid. Di daerah ini banyak terdapat air, amonia, dan metana yang semuanya ada dalam keadaan beku.
Daerah Sabuk Kuiper ini adalah daerah tata surya yang paling sedikit dieksplorasi dan oleh sebab itu NASA meluncurkan sebuah wahana ruang angkasa melalui misi New Horizon yang diharapkan sampai di sana pada tahun 2015. Walaupun informasi tentang daerah Sabuk Kuiper belum terlalu banyak, para astronom sudah berhasil mendapatkan sedikit gambaran tentang karakteristik daerah Sabuk Kuiper ini yang cukup membingungkan. Mereka mendapatkan bahwa pada jarak sekitar 50 satuan astronomi dari matahari (50 kali jarak bumi matahari) jumlah anggota Sabuk Kuiper ini turun secara mendadak. Hal ini tidak sesuai dengan perhitungan mereka karena secara teoretis jumlah anggota Sabuk Kuiper akan meningkat pada jarah yang lebih besar dari 50 satuan astronomi.
Mereka mengusulkan bahwa sedikitnya jumlah anggota Sabuk Kuiper pada jarak lebih besar dari 50 satuan astronomi adalah karena mereka belum mengalami proses akumulasi untuk menjadi sebuah objek yang cukup besar. Ada lagi yang mengusulkan bahwa objek-objek yang terdapat pada jarak itu sudah diakresi oleh objek seukuran Mars atau bumi yang terletak tidak terlalu jauh.
ANOMALI PIONEER
Wahana ruang angkasa Pioneer 10 dan 11 diluncurkan pada tahun 1072 dan 1973 untuk melakukan eksplorasi pada tata surya bagian luar. Perjalanan wahana-wahana ini dipantau terus oleh apra astronom NASA dan mereka mendapatkan bahwa kedua ini bergerak melenceng ke arah yang tidak dirancang sebelumnya karena mendapatkan percepatan ke arah matahari. Walaupun secara astronomi penyimpangan ini tidak terlalu besar (simpangan sebesar 386,000 km setelah bergerak 10 miliar km), tetap saja ini adalah penyimpangan dan para astronom masih belum bisa menjealskan hal ini.
Salah satu teori mengatakan bahwa radiasi infra merah yang tak seragam di sekeliling wahana akibat pancaran radio isotop plutonium yang menjadi sumber energi yang dibawa wahana ini mengakibatkan adanya tekanan radiasi yang membuatnya mengalami dorongan kecil ke arah matahari. Meskipun demikian, radiasi ini masih terlalu kecil untuk menghasilkan penyimpangan sebagaimana yang ditemukan para astronom. Ada yang berpikir bahwa di sini materi gelap mulai memainkan peranannya dalam memperlambat gerakan Pioneer tersebut.
AWAN OORT
Apakah Awan Oort itu? Awan Oort adalah daerah berbentuk bola yang menyelubungi tata surya dan terletak sejauh 50.000 satuan astronomi dari bidang tata surya. Jarak ini membuatnya terlalu jauh untuk bisa diamati secara langsung karena harga jarak ini sama dengan seperempat jarak ke bintang terdekat dengan matahari (Proxima Centauri).
Daerah Awan Oort merupakan daerah tepian tata surya dan oleh sebab itu gravitasi matahari sudah sangat lemah sehingga adanya gangguan oleh bintang yang lewat bisa mengakibatkan objek-objek yang terdapat di tempat itu terlempar ke daerah tata surya sebelah dalam, dan menghasilkan komet-komet perioda panjang. Hal inilah yang membuat para astronom percaya bahwa Awan Oort itu memang ada. Meskipun demikian, eksistensinya tidak mungkin dibuktikan sekarang, dan mungkin suatu saat nanti dengan adanya pesawat-pesawat angkasa yang bisa melakukan perjalanan jauh, eksistensi Awan Oort ini bisa dibuktikan.
Posting Komentar